KEKUATAN KONEKSI

Koneksi dalam kbbi adalah sebuah hubungan yang dapat memudahkan (melancarkan) segala urusan. Di zaman sekarang hidup dengan koneksi yang luas sangatlah memudahkan segala urusan. Mencari pekerjaan, mencari modal, membuat SIM, menjadi kepala negara, dan lain-lain jika kita mempunyai koneksi yang luas kita tidak harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan sesuatu. Dengan mendatangi koneksi kita maka urusan kita akan beres.
Terkadang tidak semua koneksi memang memudahkan. Kalau  yang diatas adalah sebuah koneksi yang dijalin dengan erat seperti misalkan koneksi tersebut merupakan sahabat kita. Sahabat adalah orang yang menjalin hubungan dengan kita dengan sangat erat, teman yang sangat dekat dan hubungannya terjalin intim melebihi pacar, hihihi. Nah dengan koneksi yang merupakan sahabat memang bakal memudahkan. Kembali ke bahasan jika kita memang tidak begitu dekat dengan koneksi kita, misanya kita hanya datang ke koneksi kita saat kita membutuhkannya, hmmm kita jangan terlalu berharap dia akan menganggap kita sebagai sahabat yang baik, mengingat sahabat pun ada yang jahat dan ada yang baik. :p
Lalu mempunyai koneksi yang baik hingga menjadi sebuah kekuatan koneksi itu bagaimana?
That’s so simple.
Menjalin persahabatan dengan koneksi tersebut adalah cara yang sangat sederhana. Caranya sangat mudah, dengan bergabung dengan komunitas dan juga baik kepada semua orang, tentunya baik dengan cara yang tulus loh yah.
Bergabung dengan komunitas tentunya komunitas apa saja ya. Tidak menuntut komunitas bisnis. Sesuai selera kalian saja. Ya bisa diibaratkan berteman dengan akrab kepada siapa saja.
“Berbuat baik kepada semua orang memang pada masa sekarang agak menimbulkan skeptis ya bro”. Kalau menurut ane sih bro/sist, kalau berbuat baik jangan pandang bulu, siapa tau aja ketika kita membutuhkan sesuatu atau kita mengalami kesulitan akan sesuatu, bantuan datang dari orang yang tidak kita kira dan apalagi kita duga. Gimana sih bro? :p. Kedengerennya memang agak sinetron indonesia banget yah kayak waktu cerita tukang bubur nolongin orang di jalan, dan orang yang ditolongin ternyata orang kaya, terus si tukang bubur ga mau di kasih imbalan, eh malah dihajiin. Skip skip.
Eh tapi kalau kita jadiin acuan dari kisah Tukang Bubur Naik Haji yang sampe sekarang belum kelar juga itu sinetron bisa aja loh kejadian di dunia nyata.:p. Berbuat baik ke semua orang memang pada awalnya tidak akan memberikan apa-apa pada saat itu juga bro/sist. Tapi kebaikannya dibales dalam bentuk yang tidak kita duga-duga oleh yang diatas sana.
Masih belum cukup pembahasannya?
Nah coba kita sajikan beberapa cerita tentang koneksi ini.
Pagi-pagi si A sudah siap segalanya, sudah sarapan, mandi, dan sholat dhuha. Hari ini adalah Ujian Teori SIMnya yang kedua. Yang pertama dia gagal, dari tiga puluh soal yang benar hanya 14.
Semua sudah siap segalanya. Menaiki motornya melalui jalan yang jarang polisi  supaya tidak terkena tilang. Menaiki motor dengan santai dan sampai di Polsek.
Sebenarnya dia sudah mendapat godaan untuk membuat SIM melalui Calo yang tersebar dari mulai tukang parkir hingga oknum yang berada di dalam lingkup pegawai pembuatan SIM. Tetapi dia tolak untuk yang pertama dengan tujuan, KEPOLISIAN INDONESIA ITU MASIH ADA YANG BERSIH. Yang salah adalah kitanya karena mengambil jalan pintas untuk mendapatkan sesuatu dengan membayar.
Langsung masuk dan di tes kedua ini, dia tidak bayar sepeserpun, asal sesuai dengan tanggal yang sudah ditetapkan ketika tes pertama gagal, biasanya selang waktu dua bulan. Masuk ke dalam yang pertama dilakukan oleh si  A adalah menitipkan KTP asli di depan pintu masuk. Dan menaruh sejenis kartu peserta di bagian informasi lalu duduk untuk menunggu panggilan.
Si A pun dipanggil. Dengan wajah tenangnya dia melangkah masuk ke dalam ruang uji teori SIM. Menjawab soal dengan keyakinan yang sangat tinggi. Dia merasa kalau soal uji teori SIM ini sangat mudah dan merasa sudah benar dalam menjawab. Namanya pun dipanggil dan dinyatakan tidak lulus untuk yang kedua kalinya dan disarankan untuk mengikuti tes kembali dua minggu setelahnya.
Keluar dari ruang uji SIM dengan wajah innocence supaya tidak ditawari untuk membayar calo. Tapi hari dan pikiran bingung. Sekelumit pertanyaan dalam otak bermunculan, sehingga makin menstimulus kebingungan yang ada.
Sesampainya di rumah ditanya-tanya dapet ngga SIM nya? Dengan enteng si A jawab, disuru coba lagi nih hehehe. Ketawanya pun sebenarnya memperlihatkan kegetiran, tapi karena watak si A yang cuek jadi tidak begitu ketahuan.
Lalu Ayahnya si A memberikan saran untuk mendatangi temannya yang polisi, dengan harapan langsung bisa mendapatkan SIM. Karena temannya di daerahnya dibantu olehnya mudah mendapatkan SIM. Ya kebetulan ayahnya si A mempunyai teman yang banyak.
Si A ragu untuk mendatangi teman Ayahnya ini. Tapi dia paksakan untuk mendatangi teman Ayahnya.
“pak saya si A, anak bapak Fulan”
“oh kenapa dek?”
“saya kemarin membuat SIM, kebetulan udah dua kali uji SIM tetapi selalu gagal pak.”
“yaampun kamu kenapa ngga bilang. Kan bisa om bantu, besok ketika ke uji SIM lagi ke kantor om saja yah.”
Kebetulan temen ayahnya si A ini sangat dekat dengan keluarga si A.
“wah oke deh pak, terimakasih ya pak.”
Pada waktu uji SIM yang ketiga, si A langsung menuju kantornya sahabat ayahnya seteah bertanya dengan pegawai yang ada di depan. Benar saja, menunggu beberapa menit kemudia SIM tersebut sudah hampir jadi hanya tinggal pemotretan untuk foto di SIM.
So masih ragu punya sahabat yang deket banget sama berbuat baik ke semua orang.

Hmmmm komen jika ada yang mempunyai pengalaman mengenai koneksi yah.

Comments