Pornografi : Mengasyikkan atau merugikan



Pornografi merupakan sebuah pengeksposan bentuk tubuh secara terbuka bahkan bisa menjurus ke penampakan secara nyata hubungan sex dengan bentuk microfilm maupun film sekalipun. Semua pasti mengenal pornoografi apalagi yang para lelaki mesum. Tidak dapat dipungkiri memang pada masa sekarang pornografi sudah sangat mudah diakses.
Tidak hanya lelaki yang suka menonton film yang membuat basah ini ternyata guys. Banyak kalangan pula yang suka menonton film porno ini, dari anak-anak hingga yang sudah menjadi orang tua. Banyak alasan sehingga mereka menonton film porno ini. Dari iseng-iseng, dipengaruhi teman, dan mencari hiburan pribadi. Tetapi dalam  hal ini mereka hanya tahu pornography ini mengasyikan atau mungkin ada yang mengira “ya memang merugikan tetapi bagaimana ya, udah ga bisa lepas”.
Pornografi memang bisa dibilang mengasyikan tetapi itu adalah keasyikan yang sesaat. Dinikmati mata dan juga dirasakan hanya sesaat saja. Dan kita seolah diperbudak oleh sebuah tontonan.
Adegan-adegan yang ada didalam  pornografi  pasti bagi penonton awam mengatakan adegan itu seperti asli. Padahal didalamnya seperti dibuat-buat. Pada bagian ketika si pemeran bokep ini pasti memerankan kalau mereka ini seperti dipaksa tetapi ketika adegan pemeran ini melakukan mulai mau melakukan peran sex, mereka seolah menikmati, menikmati tetapi tidak sepenuhnya, itu terlihat dari mimik mukanya. Mereka seperti terpaksa melakukannya, tidak untuk kenikmatan sepenuhnya, tidak untuk menghibur pula, tetapi hanya untuk pemenuhan hidup yang semakin meninggi. Terlihat pula dari desahan mereka, desahan mereka terdengar tidak natural dan cenderung dibuat-buat. Setting yang mereka buat pun memang cenderung untuk dibuat mirip dengan dunia nyata, hal ini untuk menyetting otak kita bahwa kejadian pun bisa mirip dan juga mendorong untuk kita bisa melakukan seperti yang terjadi di pornografi.
Semua dilakukan demi kepentingan mereka (ph-ph film porno) otomatis kalian menjadi pundi-pundi uang kapitalis “telanjang”. Otak kalian menjadi sakit, dan juga bisa jadi pemikiran kita semua bisa menjadi budak-budak dari sebuah tontonan kotor. Otak kita tidak akan menjadi normal  kembali jika terus di stimulus dengan konten  pornografi.
Dari penjelasan diatas bisa kita ketahui bahwa pornografi ini tidak sepenuhnya mengasyikkan tetapi justru kebalikannya, lebih banyak ruginya bagi kita yang sudah menonton. Saran saya carilah kegiatan yang bermanfaat untuk menjauhi kita supaya tidak mengunduh atau apapun caranya yang menyebabkan kita melihat knonten pornografi.

Comments